Selasa, 26 Juni 2012

TAFSIR SURAT AN-NASHR


A.    Mukaddimah
Surat An-Nashr merupakan salah satu surah Madaniyyah dan disepakati sebagai surah yang terakhir diturunkan. Namanya yang populer pada masa lampau adalah surah Idza Ja’a Nashrullah Wa Fath sesuai dengan bunyi ayatnya yang pertama. Dalam berbagai Mushhaf Al-Quran dan berbagai kitab tafsir, kumpulan ayat-ayat ini dinamai surah An-Nashr. Sahabat Nabi menamainya surah At-Taudi’ yakni perpisahan karena terdapat isyarat dari ayat-ayatnya yang mengandung kesan tentang dekatnya ajal Rasulullah saw.
Tema utamanya adalah berita gembira tentang kemenangan yang akan diraih Rasul saw. dan berbondongnya masyarakat memeluk agama Islam; di sisi lain hal ini mengisyaratkan selesainya tugas Rasul saw. dan dengan demikian surah ini menginformasikan dekatnya ajal Rasul saw. Ibn’ Abbas menyatakan bahwa Allah melalui surah ini berfirman: “Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan dan itu adalah tanda dekatnya ajalmu – maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan beristighfarlah” (HR. Bukhari).

B.    Asbab an-Nuzul dan Munasabah Surat
Dalam suatu riwayat dikemukakan, ketika Rasulullah saw, memasuki kota Mekkah pada waktu Fat-hu Makkah, Khalid bin al-Walid diperintahkan memasuki Mekkah dari jurusan dataran rendah untuk menggempur pasukan Quraisy (yang menyerangnya) serta merampas senjatanya setelah memperoleh kemenangan. Maka berbondong-bondonglah kaum Quraisy masuk Islam. Ayat ini (QS. 110 an-Nashr:1-3) turun berkenaan dengan peristiwa tersebut, sebagai perintah untuk memuji syukur dengan memahasucikan Allah atas kemenangan yang telah diraih dan meminta ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan.
Ada yang menyatakan bahwa surah ini turun sekembalinya Rasul saw. dari perang Khaibar yakni terjadi pada tahun ke-8 H. Riwayat lain menyatakan bahwa ia turun sekitar dua tahun sebelum Nabi saw. wafat. Ada lagi yang menyatakan ia turun setelah pembukaan kota Mekkah. Bahkan sahabat Nabi saw., Ibn’ Umar ra menyatakan bahwa Nabi saw. wafat setelah sekitar tiga bulan dari turunnya ayat ini. Atas dasar perbedaan-perbedaan itu, maka sulit ditentukan pada urutan keberapa surah ini dari segi masa turunnya. Sahabat Nabi saw., Jabir Ibn’ Abdillah ra. berpendapat bahwa surah ini merupakan surah yang ke-103 yang diterima oleh Rasul saw., sedang sahabat Nabi saw, Ibn’ Abbas ra. berpendapat bahwa ini adalah surah yang terakhir diterima Nabi saw. Tidak ada lagi surah sesudahnya – walau masih ada ayat yang turun sesudahnya dan yang merupakan bagian dari surah-surah yang turun sebelumnya. Jumlah ayat-ayatnya sebanyak 3 ayat menurut cara perhitungan semua ulama.
Adapun munasabah surat An-Nasr dengan surat sebelumnya yaitu pada surah sebelumnya (QS. Al-Kafirun), disebutkan tentang perbedaan agama yang dibawa oleh Rasulullah dengan agama pegangan kaum kafir.
Kemudian, di dalam surah ini, Allah menjelaskan bahwa agama mereka akan punah dan surut, sedang agama yang dibawa Nabi Muhammad pasti akan membawa kemenangan dan menjadi agama yang banyak diikuti oleh penduduk dunia.
Hubungan surah An-Nahsr dengan surat setelahnya (QS. Al-Lahab), bahwa surat An-Nashr  menerangkan kemenangan yang diperoleh Nabi Muhammad saw dan pengikut-pengikutnya, sedang surat Al-Lahab menerangkan tentang kebinasaan dan siksaan yang diderita oleh Abu Lahab dan isterinya sebagai orang-orang yang menentang Nabi.

C.    Kajian Kosakata
An-Nashr : 1-3

1)    Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,
2)    dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,
3)    maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.

 نصرAn-Nashr) : pertolongan. Dikatakan, Nasarahu a’la ‘Aduwwihi wa Yansuruhu Nasran (Allah menolongnya dari musuh-musuhnya). Dikatakan pula, Nasaral-Gaisul-Arda (jika hujan menolong bumi ikut menumbuhkan tanamannya dan mengusir ketandusannya).
    Kata nahsr digunakan dalam arti kemenangan atau pertolongan dalam mengatasi lawan.
  الفثح(Al-Fath) : kemenangan.  Al-Fath diambi dari kata fataha yang artinya membuka.
أفواجا (Al-Afwaj) : mufrad-nya faujun, artinya jama’ah atau segolongan.
واستغفره (Wastagfirhu) : mintalah agar Allah memberi ampunan atas dosa-dosamu dan dosa-dosa kaum yang mengikutimu.
  ثوابا (Tawwaba) : Banyak menerima taubat hamba-hambanya. 
   
D.    Penafsiran Surat
Ayat 1:
Jika kamu melihat pertolongan Allah terhadap agama-Nya, dan di lain pihak kamu musyrik menjadi kaum yang hina, serta Allah telah membukakan jalan antara kamu dan kaummu, maka Allah akan memenangkanmu atas mereka kedudukanmu menjadi jaya dan perkataanmu di atas perkataan mereka.
Secara eksplisit, surat ini memuat bisyarah (kabar gembira) bagi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan kaum Muslimin. Syaikh ‘Abdur-Rahman as-Sa’di rahimahullah berkata,"Dalam surat ini terdapat bisyarah dan perintah kepada Rasul-Nya n pada saat kemunculannya. Kabar gembira ini berupa pertolongan Allah bagi Rasul-Nya dan peristiwa penaklukan kota Mekkah dan masuknya orang-orang ke agama Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan berbondong-bondong."    
Ayat 2:
Kemudian, kamu melihat umat manusia masuk ke dalam agamamu dan bernaung di bawah panji-panjimu secara berbondong-bondong – tidak secara individu seperti permulaanmu menyampaikan dakwah yang sangat berat.
Ayat 3:
Jika semuanya sudah nyata bagimu, maka sucikanlah dan agungkanlah nama Tuhanmu. Sebab, Tuhanmu tidak akan sekali-kali melalaikan kebenaran dan memenangkan kebathilan. Tuhanmu Maha Suci dan tidak akan melanggar janji kepadamu. Karenanya, Allah menjadikan perkataanmu berada di atas segalanya, dan perkataan orang-orang kafir berada di bawah. Allah telah menyempurnakan nikmat-Nya kepadamu, sekalipun kaum kafir membencinya.
Dan hendaknya mensucikan Allah itu dengan memuji-Nya atas nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan kepadamu. Bersyukurlah kepada-Nya atas egala kebaikan yang telah dilimpahkan kepadamu, dan pujilah Allah dengan sifat-sifat yang wajib bagi-Nya. Sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa, tidak ada yang mengalahkan-Nya. Dan Allah Maha Bijaksana yang tidak akan menyia-nyiakan amal perbuatan yang baik.
Mintalah ampun kepadanya agar Allah mengampuni dirimu dan orang-orang yang mengikuti kamu atas kekhawatiran dan keresahan, kesusahan dan keputus-asaan yang mencekam mereka akibat dari “terlambatnya” pertolongan Allah.
Taubat dari perasaan khawatir ini tidak lain hanya dilakukan dengan menyempurnakan perasaan percaya atau yakin akan janji Allah, dan memantapkannya di dalam hati yang biasanya terpengaruh oleh perasaan-perasaan berat dan menyusahkan. Memang masalah ini sangat berat dirasakan manusia. Tetapi Allah telah mengetahui jiwa Rasul yang kuat melakukannya karena beliau telah mencapai jenjang kesempurnaan. Karenanya, Allah memerintahkan agar berlaku demikian. Begitu pula mental para sahabat yang sempurna, dan mental tabi’in yang berada di bawah Rasulullah dalam hal kekuatan dan kesempurnaannya. Semoga Allah menerima amal baik mereka.
Sesungguhnya Allah SWT. banyak menerima taubat hamba-hamba-Nya. Allah akan mencoba dan mendidik hamba-hamba-Nya dengan berbagai ujian. Jika ternyata hamba itu masih lemah, maka Allah membangkitkannya dengan perintah minta kekuatan kepada-Nya. Setelah itu, Allah akan memperkuat tekad mereka melalui janji-Nya yang baik. Demikianlah seterusnya, hingga manusia mencapai jenjang kesempurnaan.

E.    Hikmah Tarbiyah
1.    Banyaknya anugerah Allah yang dikaruniakan kepada umat Islam.
2.     Kewajiban bersyukur manakala kenikmatan tercurahkan. Di antaranya dengan sujud syukur.
3.    Kewajiban untuk selalu beristighfar setiap saat.
4.    Surat ini sebagai tanda semakin dekat wafatnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

DAFTAR PUSTAKA
Tafsir Ibnu Katsir, 2000, Jakarta: Gema Insani
KH Q Shaleh., dkk, Asbabun Nuzul, 2009, Bandung: CV Penerbit Diponegoro
Ahmad Mustafa Almaraghy, Tafsir Almaraghy, 1993, Semarang: Toha Putra
Tim Tashih Departement Agama, Al-Quran dan Tafsir, 1995, Yogyakarta: UII
M Quraish Shihab, Tafsir Almisbah, 2002, Jakarta: Lentera Hati
Syaikh Abdurrahman As Sa'di, Taisir Karimirrahman, 2005, Solo: Pustaka At Tibyan

3 komentar:

  1. terimakasih share ilmunya, semoga berkah. saya jadi terinspirasi untuk ikut menghidupkan al Qur'an di dunia maya. ini sebagian tulisan yang sudah di publish http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/p/daftar-isi.html
    terkait dengan QS an Nashr saya juga ikut menulis, ini hasilnya http://asbabunnuzulquran.blogspot.com/2014/06/penjelasan-qs-nashr110.html

    BalasHapus
  2. syukron atas share ilmunya adik2

    BalasHapus
  3. Harrah's Cherokee Casino & Hotel - MapYRO
    Find 용인 출장안마 the best prices 청주 출장샵 on Harrah's Cherokee Casino 경상남도 출장마사지 & Hotel in Cherokee and 당진 출장안마 Save BIG 성남 출장마사지 on Your Next Stay! Compare Reviews, Photos, & Availability w/ Travelocity.

    BalasHapus